My world

Saturday, June 30, 2007


MUNGKINKAH ASI KURANG?


Kalau ternyata ASI keluar sedikit, ada kiatnya agar kembali banyak. Jadi, jangan buru-buru menyetop pemberian ASI pada si kecil.
Seberapa besar sih kebutuhan bayi akan ASI? Organ pencernaan bayi di hari pertama setelah kelahiran tentu saja tidak langsung bekerja secara sempurna. Lambung bayi hanya berkapasitas 5-7 ml per kilogram berat badan untuk sekali menyusu. Di hari ketiga, daya tampungnya mulai membesar, yakni 20-30 ml. Seminggu kemudian, naik menjadi 44-60 ml. Sebetulnya tak banyak bukan? Artinya, ibu dengan ASI yang baru memancar di hari ketiga pun tetap dapat mencukupi kebutuhan bayinya.
Perlu diketahui ASI keluar untuk pertama kalinya bisa sesaat setelah melahirkan, beberapa jam kemudian, bahkan ada yang sehari sampai tiga hari kemudian. Tunggulah saatnya dengan relaks dan percaya diri. Itulah kuncinya. Ketenangan akan merangsang produksi hormon oksitosin yang berperan dalam pembuatan dan pengeluaran ASI.
Untuk pertama kali, ASI keluar berupa cairan bening yang disebut kolostrum. Berikan ASI pertama ini kepada bayi karena mengandung zat kekebalan yang tinggi. Jangan malah dibuang untuk menunggu munculnya ASI yang berwarna putih.
Selain itu, ibu dianjurkan untuk sesegera mungkin berupaya menyusui si bayi. Semakin dini, semakin baik yaitu sesaat setelah bayi lahir dan belum dibersihkan. Kesegeraan menyusui bayi merangsang hormon prolaktin yang bersama-sama oksitosin memproduksi ASI berikutnya.
KEBUTUHAN MENINGKAT

Kebutuhan asupan ASI akan meningkat saat usia bayi 4 minggu, 8 minggu, 3 bulan, dan 6 bulan saat mereka mengalami percepatan pertumbuhan. Siap-siap saja! Kemungkinan bayi akan menjadi sangat rewel dalam periode itu. Terutama soal makanan.
Nah, di fase rawan ini sering kali orangtua berpikir untuk menambahkan makanan di luar ASI sebelum waktunya (usia 6 bulan). Yang terlihat, kebutuhan akan ASI jadi lebih tinggi ketimbang pasokannya. Padahal, cara terbaik untuk mengatasi kerewelan itu adalah dengan menyusuinya lebih sering meskipun keluarnya sedikit-sedikit. Toh, produksi ASI akan ikut meningkat sesuai permintaan bayi.
Selain usia, bobot bayi juga memengaruhi kebutuhan akan ASI. Bayi yang besar biasanya butuh asupan makanan lebih banyak. Jangan khawatir, produksi ASI akan dapat me-menuhi kebutuhannya yang tinggi. Satu lagi yang katanya memengaruhi nafsu makan bayi, yaitu jenis kelamin. Ada yang percaya bayi laki-laki lebih rakus ketimbang bayi perempuan. Padahal belum tentu, lo. Sebagian bayi laki-laki menyusu dengan porsi biasa saja dan sebaliknya bayi perempuan menyusu hampir selama 1 jam.
Umumnya bayi menyusu sekitar 20 menit untuk setiap payudara. Tapi itu bukan patokan baku. Kalaupun sesudah itu si kecil masih terlihat belum puas, berarti kebutuhannya memang belum tercukupi. Jadi, ibu harus tetap menyusuinya.
Susui bayi dengan satu payudara hingga kosong sebelum pindah ke payudara lain. Mengapa? Karena ASI mengandung dua komponen, yaitu foremilk dan hindmilk. Foremilk banyak mengandung air dan protein, sementara hindmilk banyak mengandung lemak (di antaranya DHA). Keduanya sangat dibutuhkan oleh bayi.
Asi Umumnya TIDAK KURANG Karena:
* Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh seringnya isapan yang dilakukan bayi.
* Produksi ASI sebenarnya disesuaikan dengan permintaan bayi (demand and supply). Rangsangan produksi ASI didapat justru dari pengosongan gudang susu. Di bawah areola ibu terdapat 2 buah jaringan, yang satu "pabrik" susu dan yang kedua sebut saja sebagai "gudang" susu. "Pabrik" akan terangsang untuk memproduksi susu kalau susu di "gudang" sudah habis." Misalnya, bayi menghabiskan 50 cc susu di "gudang", maka "pabrik" akan memproduksi lagi 50 cc. Begitu seterusnya.
* Banyaknya volume ASI dipengaruhi oleh kecukupan cairan ibu. Jika ibu mengonsumsi bahan makanan bergizi lengkap disertai asupan cairan, baik berupa minuman atau kuah sayuran, alhasil volume ASI akan mencukupi.
* Kapasitas payudara ibu menyesuaikan kebutuhan bayinya. Hanya saja, lamanya waktu menyusui berbeda pada setiap bayi.
* Kalau sampai bayi kekurangan ASI, biasanya disebabkan cara menyusu yang salah. Idealnya selama menyusu, kepala dan tubuh bayi lurus dan sejajar. Posisi payudara lebih tinggi dari kepala bayi. Dagu bayi menempel pada payudara ibu. Semua bagian areola (bagian gelap di seputar puting) masuk ke dalam mulut bayi.
* Hambatan juga bisa berkaitan dengan faktor emosional ibu. Asal tahu saja, untuk bisa mengalirkan ASI, ibu membutuhkan refleks yang disebut let down reflex. Refleks ini sangat dipengaruhi kondisi emosi ibu. Walaupun produksi susunya bagus, tapi kalau refleks itu tak bisa dilepaskan, maka susu tidak akan dialirkan dari pabrik susu (alveoli) ke gudang susu (sinus lacteferous). Agar kondisi emosi ini baik, ibu yang hendak menyusui harus tenang dan selalu berpikir positif.
* Jika Ibu sabar dan yakin bahwa ASI mencukupi, maka itulah yang akan terjadi.

Tip Memperlancar PRODUKSI ASI

Ada faktor yang mendukung agar produksi ASI jadi lancar, yakni:
* Bangun motivasi menyusui dengan mencari tahu keunggulan ASI.
* Saat persalinan, pilihlah rumah sakit yang melaksanakan kebijakan rawat gabung sehingga ibu dan bayi bisa bersama terus selama 24 jam.
* Siapkan fisik dan mental untuk menyusui. Rasa bahagia ingin menyentuh dan menyayangi bayi akan membuat hormon oksitosin bekerja memproduksi ASI dan payudara siap mengeluarkan ASI.
* Kuasai posisi menyusui yang benar. Kesalahan posisi bisa menyebabkan puting lecet, peradangan pada payudara, atau bayi hanya mengisap udara karena cairan ASI tidak keluar.
* Tidak memberi makanan atau minum apa pun selain ASI pada bayi yang baru lahir, kecuali ada indikasi medis. Pemberian cairan lain justru akan membuat bayi malas menyusui dan payudara ibu akhirnya kurang dirangsang.
* Mintalah dukungan dari pasangan.
* Cari suasana yang tenang saat menyusui. Kalau suka, lakukan sambil mendengarkan musik yang relaks.
*Hindari stres.

Bila MELIBIHI KAPASITAS

Nah, apa jadinya kalau bayi kemudian mendapatkan ASI lebih dari yang dibutuhkan? Misalnya saja, ibu selalu mengira tangis bayinya merupakan pertanda minta susu. Tentu saja, lambungnya tak dapat menampung melebihi kapasitas. Kelebihan cairan itu akan keluar lagi dengan cara muntah sedikit atau gumoh. Karenanya, perhatikan dengan saksama apabila bayi sudah menunjukkan tanda kenyang. Muntah atau gumoh masih dikatakan normal selama berat badan bayi tetap naik sesuai tahapan usia.
Imbangi DENGAN AKTIVITAS
Pada 4-6 bulan pertama, bayi yang mendapat ASI biasanya mempunyai berat badan lebih dari yang seharusnya. Namun, tak perlu khawatir ia akan mengalami kegemukan (obesitas). Imbangi saja dengan aktivitas alamiahnya seperti menendang di udara, melonjak-lonjak, atau merangkak yang dapat dilakukan bayi setelah otot-ototnya cukup kuat. Nah, untuk bisa beraktivitas, bayi jangan selalu digendong. Tanpa aktivitas memadai, energinya akan tersimpan menjadi lapisan lemak. Alhasil, lama-kelamaan si kecil bisa mengalami kegemukan.
Untuk mengetahui seberapa banyak kenaikan berat badan yang baik setiap bulan, lihatlah parameter berupa grafik di buku kesehatan (Kartu Menuju Sehat) si kecil. Selama trimester pertama, penambahan BB yang diharapkan berkisar antara 750-1500 gram setiap bulannya. Sedangkan untuk bulan-bulan berikut, tuntutan terhadap kenaikan BB semakin sedikit meski tetap menunjukkan peningkatan. Kontrol kenaikan BB inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa hingga usia setahun, bayi harus dipantau dokter. Perbandingan berat terhadap panjang tubuh bayi sangat penting untuk mengevaluasi kondisi kesehatan dan gizinya.

Zat KEKEBALAN ASI

ASI membuat bayi lebih kebal terhadap penyakit karena ada beberapa kandungan yaitu:
* Imunoglobulin
Konsentrasinya sangat tinggi pada kolostrum, dan melindungi bayi dari infeksi telinga, hidung dan tenggorokan. Imunoglobulin masih ditemukan sampai bayi usia 12 bulan. Penyimpanan ASI di lemari pendingin dapat membuat aktifitas imunoglobulin berkurang. Komponen Imunoglobulin di dalam ASI berbeda dengan yang ada dalam serum. Komponen utama dalam serum adalah IgG dalam jumlah 1.250mg/dL dan IgA hanya 250mg/dL. Sebaliknya dalam kolostrum IgA hanya 1.740mg/dL dan IgG 100mg/dL. IgA dan IgG dalam ASI sebagian berasal dari serum sebagian berasal dari kelenjar payudara. Ada lebih dari 30 jenis imunoglobulin yang telah teridentifikasi di dalam ASI, 18 di antaranya terdapat dalam serum, sisanya hanya ada dalam ASI. IgA dalam ASI terutama adalah IgA sekretorik (sIgA) stabil pada PH rendah dan tahan terhadap enzim proteolitik. Fungsinya dalam usus adalah memproteksi mukosa usus agar jangan diserang virus dan bakteri. Imunoglobulin di dalam ASI masih ditemukan setelah 1 tahun. Kadar imunoglobulin tidak tergantung pada gizi ibu.
* Laktoferin
Laktoferin dapat mengikat zat besi, sehingga kuman yang juga memerlukan zat besi untuk hidup dan membelah tak dapat berkembang. Laktoferin juga tertinggi pada kolostrum tetapi akan tetap ada sampai bayi usia 12 bulan. Zat besi dalam tubuh bayi mempunyai fungsi dalam perkembangan otak bayi.
sumber: tabloid nakita

No comments: